#berjalanjalan
  • Home
  • Africa
  • Oceans
    BaliIndonesia TimurSeluruh IndonesiaVideos

    EXPLORE Bali ( Diary Wulan ) Cinematic Travel Video

    Indonesia TimurSeluruh Indonesia

    8 Wisata Laut di Maluku Utara, Surga Indonesia Timur yang Wajib Di Kunjungi

  • Pages
    • Blog Index
    • Contact Us
    • Search Page
    • 404 Page
  • Blog
Donate
Font ResizerAa
#berjalanjalan#berjalanjalan
  • Animals
  • Oceans
  • Wildlife Watch
  • Africa
  • Birds
  • Reptiles
Search
  • Home
  • Categories
    • Animals
    • Wildlife Watch
    • Oceans
  • More Foxiz
    • Donate US
    • Blog Index
    • Contact Us
    • Complaint
    • Sitemap

Popular Posts

Jawa BaratPulau JawaSeluruh Indonesia

Galeri Tanah Sunda, “Foto foto Teras Cikapundung Bandung”

Sumatera

Salak dan Becak Vespa dari Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara

Jawa BaratPulau JawaSeluruh IndonesiaVideos

[Video] Ngabuburit Sambil Menunggu Buka Puasa di Puncak Bintang, Bandung

Welcome to Our Wildlife Sanctuary

Like the resource it seeks to protect, wildlife conservation must be dynamic, changing as conditions change, seeking always to become more effective.
Discover
Follow US
Made by ThemeRuby using the Foxiz theme. Powered by WordPress
Home » Blog » Serunya Blusukan di Kota Gudeg Yogyakarta
Seluruh Indonesia

Serunya Blusukan di Kota Gudeg Yogyakarta

By admin
Last updated: June 5, 2015
7 Min Read
Share

[Road Less Traveled] Serunya Blusukan di Yogyakarta - berjalanjalan.com 5

Contents
Bis ke wonosarisiswi siswi SD Negripantai kukup

Saya cuma bisa duduk diam, lihat kiri-kanan, dan mainan HP ketika saya berada di Stasiun Tugu pada jam 5 pagi. Rencana dan jadwal untuk eksplorasi Jogja 2 hari ke depan sudah saya susun sematang mungkin. Namun saya harus tetap menunggu kira-kira selama 2 jam sampai bus TransJogja beroperasi. Traveling singkat saya kali ini bertujuan untuk mengeksplorasi ke daerah selatan Yogyakarta, tepatnya pantai di kawasan Gunung Kidul.

Saya tertarik untuk berkunjung ke beberapa pantainya karena memang pantai-pantai di kawasan ini terkenal masih “perawan”. Hasil searching om Google dan baca-baca beberapa blog, akhirnya saya mendapat data-data tentang bagaimana caranya mencapai lokasi tersebut.

Namun ternyata saya membuat kesalahan yang cukup fatal ketika sudah sampai di tengah jalan. Kesalahan apa itu? Tentunya bakal dibahas di tengah cerita.

Waktu menunjukkan jam 6 pagi, saya langsung “meluncur” ke halte TransJogja terdekat di Malioboro. Sebentar-sebentar harus buka HP demi memastikan jalur bus yang benar (bakal berabe kalau salah). Dari sini saya harus naik bus yang mengarah ke tujuan terjauh, yaitu Terminal Giwangan.

Sesampainya di Terminal Giwangan saya harus pindah lagi ke bus kecil menuju arah Wonosari. Saya sempat bingung karena masih benar-benar “buta” daerah Wonosari. Makanya saya coba tanya-tanya penumpang bus yang saat itu mayoritas orang-orang tua. “Nanti kamu turun di dekat terminal Wonosari, abis itu lanjutin naik bus lagi ke arah dalam.“, kata seorang ibu tua.

Kemudian seorang kakek berpeci di belakang saya juga ikut memberi sarannya dengan bahasa Jawa yang cuma saya tanggapi dengan manggut-manggut saja.

[Road Less Traveled] Serunya Blusukan di Yogyakarta - berjalanjalan.com 2Bis ke wonosari

Tiba-tiba saja di dalam bus itu menjadi ramai dan heboh, karena semua penumpang memberikan sarannya pada saya. “Kenapa kamu nggak bawa motor sendiri saja ke sananya?“, kata mbak-mbak di sebelah saya. Benar juga kata dia, tapi saya berpikiran bahwa perjalanan semakin seru dan penuh kejutan bila saya naik-turun kendaraan umum. Bikin diri tersesat dan blusukan ke tempat-tempat baru, itu baru yang namanya petualangan.

Singkat cerita, tibalah saya di perempatan dekat dengan terminal Wonosari. “Naik bus yang itu, ya! Nanti ikutin jalan terus aja ke dalam.“, kata seorang ibu berkali-kali pada saya. Berasa kayak turis nyasar masuk pedalaman yang nggak tahu apa-apa. Saya cuma bisa bergantung pada para warga lokal sebagai kompas utama.

Bus berjalan ke arah pedesaan yang jalan aspalnya makin lama makin berliku dan naik turun. Sepanjang jalan hanya terlihat perumahan khas desa dan bukit-bukit terjal.

Tak terasa bus ini sudah berjalan selama 1 jam. Kiri-kanan hanya terlihat hutan luas dengan pepohonan yang tandus. Entah sudah berapa kali saya tanyain mas supir, “Pantai Wediombo masih jauh, mas?“. Sempat khawatir juga karena nggak sampai-sampai.

Cerita di dalam bis

[Road Less Traveled] Serunya Blusukan di Yogyakarta - berjalanjalan.com 3siswi siswi SD Negri

Bus berhenti di depan SD negeri yang baru saja bubaran jam sekolah. Dengan asumsi saya yang ternyata benar, puluhan anak SD itu masuk serombongan ke dalam bus yang sudah nggak muat penumpang lagi.

Baru kali ini saya mengalami pengalaman unik saat saya traveling. Posisi saya duduk di depan bersebelahan dengan mas supir dan mbak-mbak. Tiba-tiba 4 anak SD masuk di bagian depan yang saat itu benar-benar sudah sempit. Seorang anak duduk di tengah mbak dan saya, 3 anak lainnya malah duduk di atas dashboard dengan posisi menghadap ke belakang. Kursi bagian belakang juga penuh sesak dengan bubaran anak-anak SD dan penumpang lain.

Bayangin aja, gimana rasanya jadi pepes seketika di dalam bus kecil! Si mas supir malah masih pingin nyuruh anak-anak lainnya masuk pula ke dalam. Saya yakin betul kalau per ban bus sudah pasti turun dan tetap saja mas supir nggak peduli akan hal itu.

Beberapa menit kemudian saya turun di sebuah pertigaan. Di situ saya coba naik ojek agar nasib saya ke depannya lebih jelas. Abang ojek matok harga nggak wajar Rp 200.000 keliling pantai-pantai dan balik lagi ke Yogya. Tawar menawar cukup alot antara saya dan 3 tukang ojek yang berlangsung selama 10 menit.

Mau tidak mau saya ambil harga Rp 150.000 sampai tujuan akhir terminal Wonosari. Tentu saja mahal banget! Saya terpaksa merogoh kocek lebih agar saya bisa kembali ke kota, mengingat pada saat itu sudah siang hari dan pada sore harinya tidak ada bus kembali ke Wonosari. Saya pun juga harus mengejar waktu karena sudah memesan kamar di sebuah losmen di Malioboro. Mau tidak mau saya harus ambil keputusan mahal ini.

Akhirnya saya membatalkan niat saya ke Pantai Wediombo. Sebagai gantinya, abang ojek menyarankan saya ke Pantai Kukup dan sekitarnya. Jalanan pedesaan di kawasan Gunung Kidul ini terasa sepi sekali, cuma ada beberapa mobil yang lalu-lalang. Pemandangan di Pantai Kukup cukup indah.

Hanya terdapat beberapa warga lokal yang berkunjung sehingga berasa seperti pantai milik sendiri. Di sini kita bisa melihat pemandangan indah pantai dari ketinggian dengan mendaki tangga menuju pondok kecil di atas sebuah karang yang besar.

Sayangnya, saya harus segera kembali ke Malioboro, sehingga saya tidak bisa explore pantai-pantai lainnya yang mungkin lebih indah.

[Road Less Traveled] Serunya Blusukan di Yogyakarta - berjalanjalan.com 4pantai kukup

 

Bila saya menyewa motor, maka saya bisa memiliki waktu eksplorasi yang lebih banyak dibandingkan dengan naik-turun kendaraan umum. Sudah begitu saya harus keluar budget lebih dari biasanya. Seharusnya saya mencari data-data lebih lagi agar tidak melakukan kesalahan serupa di kemudian hari. Saya cuma bisa berpikir ambil sisi positifnya saja.

Lewat kesalahan ini, saya malah jadi mengenal keramahan warga lokal. Kapan lagi saya bisa mengalami kejadian-kejadian unik seperti yang sudah saya ceritakan di atas? Setiap perjalanan pasti mempunyai cerita unik dan seru tersendiri, dan inilah pengalaman blusukan saya. Jadi ingat salah satu tagline yang pernah saya baca “It’s not about the destination, but the journey.”


Penulis : MakanAngin / Link Tulisan

Post / Editor : berjalanjalan

Foto : MakanAngin

dicoba

TAGGED:blusukan di yogyakartatravel indonesiatravel yogyakartatraveller newswebsite travelwisata indonesiayogyakarta

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook Email Copy Link Print
4 Comments 4 Comments
  • Sekolah Pariwisata Yogyakarta says:
    September 6, 2016 at 11:06 am

    Terima kasih info tentang ini sangat bermanfaat.
    Tempat-tempat yang bagus di Indonesia sebenarnya banyak yang belum tereksplorasi untuk diolah menjadi tempat wisata.
    Semoga website ini terus menyajikan info yang menarik dan bermanfaat bagi pengunjung dan pembaca.

    Reply
    • berjalanjalan says:
      September 21, 2016 at 2:43 pm

      aminn,, semoga,, terimakasih juga sudah mampir kesini 😀

      Reply
  • Koran Yogyakarta says:
    October 4, 2016 at 3:08 pm

    mantab!! sekarang jogja lebih banyak tempat bagus yg belum terjamah dan belum terblusuk.. hehe..

    Reply
    • berjalanjalan says:
      October 5, 2016 at 11:35 pm

      oiaa,, speeti keren juga tuh mas kalau di explore lagi, demi wisaja jogja hehe 😀

      Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Receive latest news from all areas of Wildlife Animals

Our selection of the week's biggest research news and features sent directly to your inbox. Enter your email address, confirm you're happy to receive our emails.

HOT NEWS

Jawa BaratPulau JawaSeluruh Indonesia

Galeri Tanah Sunda, “Foto foto Teras Cikapundung Bandung”

January 5, 2016

Salak dan Becak Vespa dari Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara

October 8, 2015

[Video] Ngabuburit Sambil Menunggu Buka Puasa di Puncak Bintang, Bandung

June 30, 2015

Serunya Blusukan di Kota Gudeg Yogyakarta

June 5, 2015

Follow US: 

Quick Access

  • Jobs Board
  • About Us
  • Contact Us
  • Privacy Policy

Company

  • Terms And Conditions
  • Editorial Policy
  • Marketing Solutions
  • Industry Intelligence

Cookies Notice

We use our own and third-party cookies to improve our services, personalise your advertising and remember your preferences.
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?